Bokep saya tiada kepingin mengulangi

“Ah waktu, kayaknya normal saja, boleh jadi gara-gara permintaan karier mesti semacam ini kali, yang tentu kayaknya saya lebih matang lagi di ranjang, he.. he.. he..”
“Ih, beraninya, kayaknya buat ihwal yang satu ini anda tiada bersalin deh”, tuturnya sembari tersenyum buas.
Sejujurnya, saya tiada kepingin mengulangi waktu terus, tetapi kerinduan serta keadaan romantis yang terlihat membikin hamba jadi sama-sama lalai sama standing hamba waktu ini.

“Kamu kemana nih?”, tanyaku sembari menganju timbul dari Hanamasa.
“Tersila anda saja deh, namun saya tengah kepingin ngobrol meluap selevel anda masalah kemarin di telepon, cuman saya cuma dapat dekati jam empat senja saja”, tuturnya.
“OK, kamu naik taksi saja benar? kamu ke hotelku saja di Laluan Setiabudi”, ajakku.
Kulihat beliau kira-kira kalang-kabut, antara benar serta tiada, namun terlihat rasa kepingin dalam dirinya. Dalam keraguannya kupeluk pinggangnya serta kuajak masuk ke taksi yang pernah kustop di sisi jalur.

Dalam taksi hamba lebih meluap bungkam. Kuberanikan meremas tangannya serta sekonyong-konyong beliau menghampirkan duduknya mendekatiku serta menyenderkan kepalanya di dadaku. Sehabis kubayar taksi, hamba masuk ke kamar penginapan, lalui room service, kupesan dua sari buah alpukat selera kecenderungan hamba era tengah berpacaran dulu.

http://www.guateclasifica2.com/author/davidpthomas/